Tentang PKK RW.03

Jumat, 20 Mei 2011

Surat Masuk (2)

Berikut surat masuk kedua yang saya  terima. Informasinya sebagai berikut ini:

Yeni mengatakan...
maaf pak ini struktur yg kita dapat dr kelurahan poktan III : BIdang ketrampilan ketua : ibu mely poktan IV : Bidang kesehatan ketua : ibu nurul 1. Posyandu ketua : ibu nurul sekretaris : ibu amy bendahara : ibu ita rayandra a. Balita Ketua : ibu endang b. Lansia Ketua : ibu sull sekretaris : ibu singgih bendahara : ibu munir c. Dana sehat Ibu anis totok d. Kesmas ibu wayan 2. KB Ibu nelly 3. Tabungan Ibu Yanti 4. Lingkungan Hidup ibu uut
Berikut balasan saya: Terima kasih atas koreksinya. Saya sebetulnya juga tidak berhak menulis blog ini (karena ini ranah PKK). Namun demikian, saya mengikuti permintaan istri saya (Ketua PKK) untuk membuatkan blog untuk PKK. Untuk itu, hanya inilah yang bisa saya lakukan, selanjutnya biar Ibu-ibu PKK saja yang menuliskan kontennya (saya bersedia membantu Ibu-ibu untuk meng-upload atau mengunggah tulisan Ibu-ibu PKK di blog ini.).Koreksi Ibu sudah saya akomodir.
Saya pribadi sebetulnya menyatakan salut kepada Ibu-ibu PKK karena selama ini (sewaktu saya menjadi Sekretaris RW), Ibu-ibulah yang banyak mengambil peran untuk merukunkan warga, Ibu-ibulah yang 'gerakannya' dapat dilihat dan dirasakan secara langsung di masyarakat, tanpa Ibu-ibu seakan-akan kegiatan di lingkungan kita 'mati suri.'
Saya sebetulnya merindukan RW dan PKK itu bekerja sama, "berdiri sama tinggi, duduk sama rendah"  sehingga secara bersama-sama kita bisa merumuskan dan membentuk RW Siaga (karena peran RW Siaga merupakan peran di antara PKK dan RW. Kita perlu merumuskan batasan-batasan kerja RW Siaga karena kalau peran Ketua RW Siaga seperti harus 24 jam siaga, "siapa yang mau ?"
Kita juga bisa merumuskan kegiatan-kegiatan mingguan dan bulanan bersama (untuk mengakrabkan warga, misalkan dengan mengadakan games atau senam atau kerja bakti, dan sebagainya), intinya, kita bisa 'menghidupkan' lingkungan kita.
Namun, untuk bisa saling bekerja sama tentu harus dihilangkan pikiran-pikiran negatif yang diembuskan orang-orang yang tidak mengerti organisasi, orang-orang yang egois yang hanya mementingkan diri sendiri, dan orang-orang yang senang melihat permusuhan.
Singkatnya, silakan blog ini dimanfaatkan oleh Ibu-ibu; dan mari rumuskan bentuk kerja sama untuk kepentingan bersama seluruh warga yang dilandasi dengan pikiran-pikiran positif, dengan mengharap ridho Tuhan Yang Maha Luas Karunianya...., semoga Tuhan merestui...

Minggu, 15 Mei 2011

Surat Masuk (1)

show details 10:55 PM (9 hours ago)

Surat pertama masuk dari inisial "p" yang telah membuat komentar pada postingan"PKK: Organisasi yang Rancu di RW.03 ini" berikut komentarnya:

bpk Bambang Wahyudi yang terhormat,
saya termenung dan heran kenapa bapak baru rilis hal ini. Bukankah Bapak selama ini sebelum menjabat Ketua RW 03 sebagai Sekretaris RW yang nota bene semestinya dari awal dapat dan bisa memberikan masukan ke Ketua RW saat itu untuk masalah PKK ini? Sejak aku kecil keberadaan PKK di tingkat RW sudah kami rasakan lho. Kegiatan sosial dari ibu-ibu PKK ini terbukti sudah sangat bermanfaat bagi lingkungannya. Oleh sebab itu PKK ditingkat RW masih perlu ada jangan dibubarkan. Membenahi organisasi sangat kami dukung. Masalah pendirian gedung PKK di RW, bukankah selama ini ditempat lainpun memang ada dan tidak terjadi masalah? Kenapa di RW 03 jadi masalah? Jika ada bantuan dana dr Pusat kenapa tidak direalisasikan? Tentu pilihan yang harus dijawab secara bijak, terima kasih....

Di sini saya terangkan:

1. Ketika saya menjadi Sekretaris RW.03 maka saya berusaha bekerja profesional yaitu dalam hal "kesekretariatan". Terbukti ada 197 surat yang saya buat selama kurang dari tiga tahun, ini rekor Sekretaris selama ada RW di lingkungan ini, dan semua biaya saya keluarkan sendiri (tidak ada permintaan penggantian dari Bendahara sepeserpun). Saya tidak mengetahui urusan keuangan, keamanan, atau apapun kecuali kesekretariatan itu, apalagi PKK.... Ada banyak orang yang sebetulnya bertugas untuk memberi masukan ke Ketua RW, yaitu a). Penasihat (2 orang), b). Wakil Ketua (4 orang), dan c). Pembina, yaitu Lurah;

2. Ya, PKK sudah berkiprah di negeri ini sejak 1967 (berdiri pada 1957), dan sayapun mengakui kiprahnya, khususnya di pedesaan;

3. Saya tidak punya hak untuk membubarkan PKK karena PKK RW ada di bawah PKK Lurah, bukan di bawah RW. Saya menyarankan dibubarkan, karena pada kenyataannya, PKK RW tidak dihargai sama sekali oleh PKK Tingkat Kelurahan. Buktinya, dana yang turun dari PKK Kelurahan langsung diberikan kepada Posyandu dan Posbindu, padahal Posyandu dan Posbindu berada di bawah PKK. Jadi buat apa ada PKK ???, langsung saja Posyandu dan Posbindu menjadi induknya;

4. Inti dari masalah pembangunan gedung PKK adalah masalah organisatoris dan dana. PKK mau membangun gedung silakan, tapi jangan usik-usik uang kas RW dong (bantuan dana dari pemerintah justru lebih besar ke PKK dari pada ke RW). Apa saya bisa balik "kas RW sekarang kurang, saya minta dong dari PKK, bisa ??". Siapa bilang di RW.03 ada masalah ?, semua akan lancar-lancar saja selama kaidah "hukum dan perundang-undangan diikuti".

5. Dana bantuan dari pusat ??, silakan tanyakan PKK, ada tidak ??, kalau ada dana bantuan pembangunan gedung PKK pasti jatuhnya ke PKK bukan ke RW (ini jalur "hukum"nya). Kalau sampai jatuh ke RW, berarti pemerintah bodoh, tidak mengerti hukum.

Jadi, sekali lagi PKK dan RW adalah mitra selevel, keduanya memiliki atasan langsung ke tingkat kelurahan. PKK tidak bisa "minta uang" ke RW dan RW juga tidak bisa "minta uang" ke PKK, ini "hukumnya."

Selain jalur hukum, kita memang bisa melalui jalur kekeluargaan (komunikasi, kompromi), tapi jangan sampai RW diposisikan sebagai "terdakwa" yang memiliki utang oleh pihak PKK. Terus terang, kalau RW diminta mengoleksi (mengumpulkan) bantuan dana masyarakat untuk membangun gedung PKK, RW akan menolak, masih banyak urusan RW yang perlu dibenahi...

Demikianlah, semoga Allah membuka pikiran kita untuk mudah menerima kebenaran.......

baca pula tulisan tentang keamburadulan organisasi ini dan lihat hukumnya ini

Minggu, 01 Mei 2011

PKK: Organisasi yang Rancu di RW.03 ini

Ada tiga organisasi di lingkup RW yang merupakan kepanjangtanganan pemerintah ke warga (masyarakat luas), yaitu Rukun Warga (RW), Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), dan Rukun Warga Siaga (RW Siaga). Ketiganya mendapat dana stimulan dari Pemerintah. Anehnya, kedudukan hukum ketiganya tidak jelas.

1. Apakah PKK berada di bawah RW ?
2. Apakah RW Siaga berada di bawah RW ?
3. Apakah RW Siaga berada di bawah PKK ?

Jika menilik bentukannya, ketiga organisasi itu merupakan mitra (sejajar) binaan Lurah.

Jadi: Tidak ada istilah PKK minta pendirian Gedung PKK ke RW !
        Tidak ada istilah RW Siaga minta didirikan Gedung RW Siaga ke RW !
       
Ada kerancuan lain, yaitu: Pihak PKK Kelurahan, memberikan dana langsung ke Poktan Posyandu dan Poktan Posbindu, tanpa melalui PKK. Bubarkan saja PKK.

Jika PKK minta Gedung PKK didirikan oleh RW, maka PKK berada di bawah RW, karenanya uang bantuan dari Pemerintah seharusnya masuk ke RW dulu. Apa iya seperti ini ?

Ayo, benahi organisasi !

Jumat, 01 April 2011

BENAHI ADMINISTRASI PKK

Sama dengan kegiatan keadministrasian di RW, kegiatan keadministrasian di PKK juga perlu pembenahan.  Sekarang PKK disebut dengan PKK "cuci piring" karena harus membenahi "hura-hura" yang telah terjadi di pengurusan sebelumnya. Istilah itu memang pas karena banyak hal yang tidak jelas atau tidak tertib administrasi. Jadi, tugas bagi Pengurus PKK baru, perlu melakukan pembenahan dalam hal keadministrasian. Istilahnya "mari bangun dari nol" dengan berbagai "pemutihan" yang perlu dilakukan.

Harus dilakukan pembukuan dengan benar (sesuai ilmu pembukuan), bukan hanya corat-coret yang sulit dimengerti orang lain (pengurus berikutnya). Jadi, mari benahi dan jalankan sesuai dengan prinsip tertib administrasi dan transparansi dalam pengelolaan dana. Semoga Allah meridhoi langkah-langkah kita.

Rabu, 30 Maret 2011

PENGURUS PKK-RW.03 PONDOK SUKMAJAYA PERMAI, DEPOK

Susunan Pengurus PKK RW.03 Periode 2011-2014 Pondok Sukmajaya Permai, Depok

Ketua            : Ibu Roma Wahyudi
Wakil Ketua   : Ibu Hj. Masitoh Susilo
Sekretaris      : Ibu Nina Sugiri
Bendahara     : Ibu Anis Sudarto

Kelompok Kegiatan (Poktan) I Bidang Pendidikan dan Pengajian
Ketua            : Ibu Noramalia Slamet
Sekretaris      : Ibu Afiani Apriandy
Bendahara     : Ibu Silvi Siswanto
Koordinator   : Ibu Hj. Rosi Suhari
Anggota         : Ibu Hj. Haryati Sudarman

Kelompok Kegiatan (Poktan) II Bidang Koperasi & Arisan
Ketua Koperasi : Ibu Untari Antariksa
Ketua Arisan     : Ibu Alfia Rahendro Jati

Kelompok Kegiatan (Poktan) III Bidang Keterampilan
Ketua :   Ibu Mely

Kelompok Kegiatan (Poktan) IV Bidang Kesehatan
Ketua  : Ibu  Sri H. Nurul

Posyandu
Ketua                     : Ibu Sri H. Nurul
Sekretaris               : Ibu Amy
Bendahara              : Ibu Ita Rayandra

a. Balita : Ibu Endang
b. Lansia
Ketua                     : Ibu Sull
Sekretaris               : Ibu Singgih
Bendahara              : Ibu Munir

c. Dana Sehat:   Ibu Anis Totok
d. Kesehatan Masyarakat (Kesmas): Ibu Wayan
e. Keluarga Berencana (KB) : Ibu Nelly
f. Tabungan : Ibu Yanti
g. Lingkungan Hidup Ibu Uut

Jangan Ada Intrik Dalam Pengurusan Kegiatan Sosial

Kegiatan sosial PKK adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk memberi makna secara sosial kepada masyarakat sekitar. Seperti dalam agama Islam, setiap kegiatan baik harus dimulai dengan ucapan "bismillahirrohmaanirrohiim" yang artinya: "dengan nama Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang," maka inti kegiatan PKK adalah "menebar cinta kasih kepada sesama" sehingga Pengurus PKK menjadi pantas ketika mengatasnamakan Tuhan.

Makna "secara sosial" adalah peningkatan mutu hidup yang dilaksanakan dengan suka rela tanpa pamrih apapun melainkan "mengharap ridho dari Allah SWT." Contoh kegiatan: "fogging" untuk membasmi nyamuk dewasa di musim pancaroba ini, agar tercipta lingkungan yang sehat, dan sebagainya.


PKK di tingkat RW adalah PKK yang merupakan inisiatif warga, yang berbeda perannya dengan PKK Pusat hingga PKK Kelurahan. Jika di pemerintahan, PKK memiliki 10 Program Pokok PKK, maka di tingkat RW tidak ada kewajiban itu. Jadi boleh tidak ada program, boleh hanya 1 program, namun boleh lebih dari 10 program. Program-program itu bisa disesuaikan dengan kebutuhan peningkatan kualitas hidup di lingkungan RW.

Misal, pertemuan rutin Ibu-ibu adalah penting, karena bisa meningkatkan kualitas hidup, misalnya fungsi sosial (kebersamaan), fungsi keagamaan (ukhuwah), fungsi ekonomi (bisnis), fungsi informasi (berita), dan sebagainya. Maka salah satu program PKK yang penting adalah "Penjadwalan Pertemuan Ibu-ibu" misalnya dalam kegiatan "arisan," "senam atau olah raga," dan sebagainya.

Jadi, program-program PKK di Tingkat RW perlu dirumuskan sendiri oleh Ibu-ibu, apa saja yang penting, demi peningkatan kualitas hidup bersama, baik dari sisi lingkungan hidup, sisi batiniah, sisi pendidikan, dan sebagainya. Karena ada dana bantuan (stimulan) dari Pemerintah, untuk pelaksanaan kegiatan Posyandu dan Posbindu, maka kedua kegiatan tersebut harus dilaksanakan sebagai tanggung-jawab atas penerimaan dana tersebut.

Dengan demikian, tidak layak ada, bahkan perlu dibasmi praktek-praktek intrik (persekongkolan jahat) untuk menggagalkan atau tidak ingin turut mensukseskan program-program PKK yang sudah ditetapkan Pengurus PKK. Jika para Pengurus PKK sudah menyerahkan segalanya kepada Tuhan Yang Maha Esa (sesuai dengan kehendakNya yaitu memiliki sifat sosial, mau berkorban demi sesama, mengarahkan masyarakat ke jalan yang diridhoiNya, dan sebagainya), dan intrik itu tetap ada, maka tunggulah balasanNya.

Ayo, maju terus Ibu-ibu PKK, sebarkan kasih dan sayang ke sesama, insya Allah, Tuhan akan melindungi dan meridhoi setiap langkah Ibu-ibu sekalian.