Tentang PKK RW.03

Rabu, 30 Maret 2011

Jangan Ada Intrik Dalam Pengurusan Kegiatan Sosial

Kegiatan sosial PKK adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk memberi makna secara sosial kepada masyarakat sekitar. Seperti dalam agama Islam, setiap kegiatan baik harus dimulai dengan ucapan "bismillahirrohmaanirrohiim" yang artinya: "dengan nama Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang," maka inti kegiatan PKK adalah "menebar cinta kasih kepada sesama" sehingga Pengurus PKK menjadi pantas ketika mengatasnamakan Tuhan.

Makna "secara sosial" adalah peningkatan mutu hidup yang dilaksanakan dengan suka rela tanpa pamrih apapun melainkan "mengharap ridho dari Allah SWT." Contoh kegiatan: "fogging" untuk membasmi nyamuk dewasa di musim pancaroba ini, agar tercipta lingkungan yang sehat, dan sebagainya.


PKK di tingkat RW adalah PKK yang merupakan inisiatif warga, yang berbeda perannya dengan PKK Pusat hingga PKK Kelurahan. Jika di pemerintahan, PKK memiliki 10 Program Pokok PKK, maka di tingkat RW tidak ada kewajiban itu. Jadi boleh tidak ada program, boleh hanya 1 program, namun boleh lebih dari 10 program. Program-program itu bisa disesuaikan dengan kebutuhan peningkatan kualitas hidup di lingkungan RW.

Misal, pertemuan rutin Ibu-ibu adalah penting, karena bisa meningkatkan kualitas hidup, misalnya fungsi sosial (kebersamaan), fungsi keagamaan (ukhuwah), fungsi ekonomi (bisnis), fungsi informasi (berita), dan sebagainya. Maka salah satu program PKK yang penting adalah "Penjadwalan Pertemuan Ibu-ibu" misalnya dalam kegiatan "arisan," "senam atau olah raga," dan sebagainya.

Jadi, program-program PKK di Tingkat RW perlu dirumuskan sendiri oleh Ibu-ibu, apa saja yang penting, demi peningkatan kualitas hidup bersama, baik dari sisi lingkungan hidup, sisi batiniah, sisi pendidikan, dan sebagainya. Karena ada dana bantuan (stimulan) dari Pemerintah, untuk pelaksanaan kegiatan Posyandu dan Posbindu, maka kedua kegiatan tersebut harus dilaksanakan sebagai tanggung-jawab atas penerimaan dana tersebut.

Dengan demikian, tidak layak ada, bahkan perlu dibasmi praktek-praktek intrik (persekongkolan jahat) untuk menggagalkan atau tidak ingin turut mensukseskan program-program PKK yang sudah ditetapkan Pengurus PKK. Jika para Pengurus PKK sudah menyerahkan segalanya kepada Tuhan Yang Maha Esa (sesuai dengan kehendakNya yaitu memiliki sifat sosial, mau berkorban demi sesama, mengarahkan masyarakat ke jalan yang diridhoiNya, dan sebagainya), dan intrik itu tetap ada, maka tunggulah balasanNya.

Ayo, maju terus Ibu-ibu PKK, sebarkan kasih dan sayang ke sesama, insya Allah, Tuhan akan melindungi dan meridhoi setiap langkah Ibu-ibu sekalian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar